![]() |
Jembatan Muara Lawa |
Sendawar, Beritakubar.com - Kecamatan Muara
Lawa, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), tahun 2024 menjadi fokus utama dalam
penyelesaian berbagai proyek infrastruktur. Salah satu proyek yang tengah
dikerjakan adalah pembangunan jalan dari kampung ke kampung. Dengan dana yang
bersumber dari APBD Kubar..
Saat ini, pekerjaan semenisasi jalan menuju
Kampung Lotaq sejauh kurang lebih dua puluh kilometer telah dimulai. Edy
Murhamdi, Camat Muara Lawa, mengungkapkan bahwa tahap ini sudah berjalan dengan
baik dan diharapkan dapat selesai dalam waktu dekat. "Sebentar lagi
pekerjaan semenisasi ini rampung," ujarnya. Proyek ini menjadi langkah
penting dalam memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
Selain pembangunan jalan, fokus lainnya adalah
penyediaan aliran listrik di dua kampung yang belum tersentuh. Dalam upaya ini,
pemerintah berkomitmen untuk mengalirkan listrik agar dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya listrik, diharapkan kegiatan ekonomi
dan sosial masyarakat setempat dapat berkembang pesat.
Menurut Edy Murhamdi, Kecamatan Muara Lawa
telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal infrastruktur. Dari
delapan kampung yang ada, dua di antaranya, yaitu Kampung Muara Begai dan
Kampung Lotaq, kini telah teraliri listrik. Hal ini merupakan langkah besar
menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat.
Saat ini, semua kampung di Kecamatan Muara
Lawa memiliki status indeks pembangunan yang mandiri. Dengan adanya akses
listrik, diharapkan masyarakat bisa lebih mandiri dalam berbagai hal, seperti
pendidikan dan ekonomi. Pada tahun 2024, terdapat banyak capaian pembangunan
yang direncanakan, termasuk infrastruktur jalan dan sarana ibadah yang dibiayai
dari dana APBD Kutai Barat.
Edy Murhamdi juga menyoroti pentingnya
dukungan bagi sektor UMKM, nelayan, dan petani di Kecamatan Muara Lawa. Bantuan
dari bupati kepada kelompok ini sudah banyak disalurkan dan dipercaya dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, ada tantangan dalam penanganan
stunting, di mana tim Puskesmas masih menemui kesulitan dalam merujuk anak-anak
terindikasi stunting. Hal ini disebabkan keterbatasan dalam mendeteksi secara
akurat tanpa bantuan dokter spesialis anak.
“Kami menunggu hasil analisa dari dokter spesialis
anak untuk memastikan anak tersebut di bilang stunting,” bebernya.
Dijelaskan, dari hasil analisa sementara ada
sekitar 90 anak yang diduga stunting. Akan tetapi hingga saat ini sudah sekitar
dua puluh persen berhasil di tangani, dengan memberikan makanan tambahan dan
gizi yang cukup, dan dari pihak kecamatan dan juga puskesmas terus melakukan
pemantauan terhadap perkembangan anak anak yang terindikasi ini.
“Kalau kita biarkan pasti akan bertambah terus
terutama dari pola hidup si anak dan perhatian orang tua, sedangkan untuk angka
kemiskinan di Kecamatan Muara Lawa ini Nol atau kosong,”tuturnya.(adv/diskominfo/kbr)