![]() |
RAWAN : Bangunan SDN 08 Kampung Muara Beloan semakin rawan roboh. Orangtua murid memasang penyangga kayu, antisipasi sementara kejadian yang tidak diinginkan, Senin (11/11/2019). |
Beritakubar.com, Kutai Barat - Angin kencang disertai hujan menjadikan kondisi fisik bangunan SDN 08 Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat (Kubar), semakin memprihatinkan. Senin (11/11/2019) kemarin, aparatur kampung dan sejumlah orangtua murid harus bergotong royong memasang kayu balok sebagai penyangga kondisi bangunan. Ini dilakukan sebagai antisipasi sementara agar konstruksi bangunan tidak roboh.
Meski begitu upaya tersebut belum dapat menjamin. Lantaran tak ingin ada korban jiwa, aparatur pemerintah serta para orangtua murid memakai opsi untuk mencari bangunan lain untuk kegiatan belajar dan mengajar. Sehingga tak menghambat upaya peningkatan sumber daya manusia.
Kondisi tersebut medapat respon Ketua Dewan Pendidikan Kubar Agus Sopian. Dia mengaku prihatin terhadap kondisi fisik bangunan SDN 08 Kampung Muara Beloan. Dia meminta Pemkab Kubar, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar segera melakukan investigasi ke sekolah tersebut. “Secepatnya Disdikbud Kubar ke lapangan. Jangan sampai ada kejadian baru kalang kabut,” kata Agus yang juga Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kubar kepada media ini, kemarin.
Hasil investigasi ke lapangan itu, kata dia, bisa disimpulkan bahwa apakah bangunan itu layak apa tidak. Jika tidak pemerintah harus segera memikirkan untuk membangun baru. Sementara aktivitas belajar dan mengajar harus mencari bangunan lain atau menggunakan tenda darurat. “Setelah itu pemerintah bisa dengan segera membangunkan gedung baru,” tegas Ketua Partai Nasdem Kubar. DPRD Kubar, berjanji akan memperjuangkan anggaran pembangunan gedung SDN 08 Kampung Muara Beloan pada tahun anggaran 2020.Untuk lahan, dia meminta pemerintah Kampung Muara Beloan segera menyiapkan.
Sementara itu, Kepala Adat Kampung Muara Beloan Hermadi mengatakan, kondisi fisik bangunan SDN 08 Kampung Muara Beloan semakin memprihatinkan. Dia meminta pemerintah segera memperhatikan, sebelum ada korban jiwa. “Kami bersama masyarakat memasang kayu penyangga bangunan agar tidak robok. Tapi upaya ini sementara,” kata Madi panggilan akrab Hermadi. Untuk lahan, dia mengatakan, hasil koordinasi dengan pemerintah kampung dan pihak sekolah sudah tersedia. Lokasinya berdampingan dengan bangunan sekolah lainnya. “Kalau lahan sudah siap. Termasuk lahan untuk rumah guru,” katanya.
Kepala Disdikbud Kubar Silvanus Ngampun berjanji akan menurunkan tim bidang Sapras (sarana dan prasarana) Disdikbud ke sekolah tersebut. "Baik pak nanti saya minta bidang sapras pergi cek kondisi bangunan," kata Ngampun. (man)