Kampung Sempant, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Dok.Fb_Infokubar)
Sendawar, Beritakubar.com - Program
pembangunan yang sudah berjalan di Kampung Sempant, Kecamatan Damai, Kabupaten
Kutai Barat (Kubar) menunjukkan kemajuan yang signifikan, dengan sekitar
delapan puluh persen dari proyek yang telah dilaksanakan. Proyek ini
mengandalkan dana desa (DD), dana kampung (DK), serta bantuan dari provinsi
(Banprov). Karena kolaborasi dari berbagai sumber, hasilnya sangat positif bagi
masyarakat setempat.
Petinggi Kampung Sempant, Mikanis, mengungkapkan bahwa pembangunan
yang telah selesai meliputi beberapa inisiatif penting. Salah satunya adalah
renovasi kantor kepala kampung yang menghabiskan dana kurang lebih tiga ratus
juta rupiah. Renovasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik dan
memberikan kenyamanan bagi warga saat mengurus administrasi.
Selain itu, pembuatan fasilitas air bersih juga merupakan proyek
prioritas dengan biaya sekitar seratus empat puluh juta rupiah. Infrastruktur
air yang baik sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan masyarakat. Tak kalah
penting, pembuatan pos jaga di RT 03 yang bernilai kurang lebih empat puluh
tiga juta rupiah juga telah selesai dikerjakan. Fasilitas ini berfungsi untuk
meningkatkan keamanan dan ketertiban di kawasan tersebut.
“Untuk ketahanan pangan kami hanya membuat keramba di
sungai,”ujarnya Selasa (5/11/2024).
Ia menjelaskan bahwa untuk mencapai ketahanan
pangan yang optimal di kampung ini, metode yang paling sesuai adalah dengan
membangun keramba. Mengingat bahwa mayoritas warga yang tinggal di bantaran
sungai berprofesi sebagai nelayan, keramba memberikan solusi yang tepat untuk
menunjang kebutuhan pangan mereka sehari-hari.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan,
Mikanis menyebutkan bahwa lima keramba yang ada akan dibagi menjadi lima
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari warga dari tiga RT yang ada di Kampung
Sempant. Dengan pembagian ini, diharapkan setiap kelompok dapat mengelola
keramba secara optimal dan saling mendukung dalam usaha penangkapan ikan.
“Kami bagikan setiap masing masing
kelompok terdiri dari lima orang warga,”ungkapnya.
Mikanis mengungkapkan bahwa kegiatan PKK
maupun Posyandu di Kampung Sempant telah berjalan dengan baik, mencakup
Posyandu Lansia dan Balita. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari
Banprov, yang dianggarkan sebesar dua puluh lima juta untuk PKK, dua puluh juta
untuk Posyandu Balita, dan dua puluh lima juta untuk Posyandu Lansia.
Dalam menghadapi permasalahan stunting,
Mikanis menyatakan bahwa anggaran yang dialokasikan sebesar dua puluh empat
juta rupiah. Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting yang semula
terindikasi pada tiga anak, kini tinggal satu anak saja di awal tahun 2024.
Mengenai besaran anggaran untuk Kampung
Sempant, Mikanis menjelaskan bahwa dana desa (DD) mencapai kurang lebih Rp 700
juta, dan dari dana konvergensi (DK) sebesar Rp 1,7 miliar. Selain itu, Banprov
mendukung kegiatan ini dengan anggaran senilai Rp 75 juta. Dengan adanya
pendanaan tersebut, diharapkan semua kebutuhan dalam pelaksanaan PKK dan
Posyandu dapat terpenuhi dengan baik, mendukung kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
“Sedangkan untuk stunting kami
anggarkan dua puluh empat juta, Untuk besaran anggaran Kampung Sempant dari DD
kurang lebih Rp 700 juta dari DK kurang lebih Rp 1.7 milliar sedangkan Banprov
Rp 75 juta,”bebernya.
Ia menuturkan, untuk pembangunan infrastruktur
jalan yang belum selesai di kerjakan yaitu pembangunan jalan semenisasi ke
kuburan umum, dengan anggaran kurang lebih Rp. 230 juta, serta pembuatan garasi
mobil operasional kampung.
Ia berharap kedepannya anggaran untuk Kampung
Sempant baik DD maupun DK dan juga Banprov bisa meningkat, mengingat Kampung
Sempant ini yang baru di mekarkan dari Kampung Jengan Danum dan saat ini baru
tiga periode pergantian petinggi.
“Masih banyak pembangunan di Kampung yang belum terealisasi,”tandasnya. (adv/diskominfo/kbr).