Berita Kubar.com, Kutai Barat -Penghargaan merupakan bentuk evaluasi kinerja pemerintah
daerah, bahwa perangkat daerah (PD) itu telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Sehingga ini memberikan motivasi untuk bekerja lebih baik. “Dari hal tersebut, eksistensinya adalah masyarakat yang merasakan. Misalnya, pembangunan jalan,”kata Wabup Kubar Edyanto Arkan, usai menyerahkan penghargaan Dahau Sendawar, di Alun-Alun Itho, Barong Tongkok, Selasa (5/11).
Wabup menambahkan jadi semua pembangunan dilakukan tadi adalah
pembangunan yang 360 hari dalam setahun dan selama 24 jam per hari dapat dirasakan masyarakat. Berbeda kalau membangun gedung, itu bisa diukur. Apakah gedung hanya digunakan dua hari dalam satu bulan atau
24 hari dalam satu tahun?. Sehingga pemerintah berkeyakinan bahwa pembangunan infrastruktur jalan memiliki multiplayer ganda yang lebih besar. Diantaranya, membuka
keterisolasian dan membantu pemasaran hasil bumi daerahnya. Yakni, karet, gula merah dan lainnya.
Begitu juga suatu daerah yang sudah terbangun semua fasilitas, apabila dilakukan pembangunan terus-menerus akan terjadi kejenuhan, di dalam pertumbuhannya. “Maka itu untuk mencapai pertumbuhan yang bagus,
perlunya pemerataan pembangunan kepada daerah-daerah yang belum memiliki infrastruktur dasar,” ucapnya
Diketahui, ada sekitar 96 penerima penghargaan Dahau Sendawar 2019.
Diantaranya, penghargaan bidang kebudayaan dari Kemendikbud RI, kategori anak dan remaja, penenun selendang Badong, diterima Gita Noami Gracia. (man)