terkini

Kampung Sumber Bangun Raih IDM Tertinggi, Masuk 10 Besar Tertinggi di Kaltim

Redaksi
Jumat, 04 Oktober 2024, 7:30:00 PM WIB Last Updated 2024-11-20T15:21:13Z

Kampung Sumber Bangun raih IDM tertinggi di Kabupaten Kutai Barat

Sendawar, Beritakubar.com - Kampung Sumber Bangun yang terletak di Kecamatan Sekolaq Darat telah berhasil mendapatkan pengakuan sebagai salah satu desa mandiri di Kalimantan Timur. Menurut Indeks Desa Membangun (IDM) yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Sumber Bangun menempati posisi kesembilan pada tahun 2024 dengan nilai 0.9330. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat dan pemerintah setempat dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Capaian ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Kubar, Erik Victory. Menurutnya, keberhasilan Sumber Bangun dalam meraih posisi ini adalah hasil kerja keras semua pihak yang terlibat dan membuktikan bahwa kolaborasi antar komunitas sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan. Penghargaan ini juga menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dalam berbagai bidang.

“Berdasarkan data IDM, Kampung Sumber Bangun masuk 10 besar tertinggi di Kaltim kategori Desa Mandiri,” terang Erik saat ditemui infokubar.id di kantornya, Jumat (4/10/2024).

Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, jumlah desa atau kampung yang naik status menjadi desa mandiri di Kabupaten Kutai Barat mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, pada tahun 2023 terdapat 47 kampung yang berhasil mendapatkan status desa mandiri. Namun, pada tahun ini, angka tersebut meloncat menjadi 59 kampung. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan dalam pembangunan desa yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Peningkatan jumlah desa mandiri ini tidak terlepas dari upaya gencar pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kutai Barat di era kepemimpinan duet Bupati FX Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan. Sejak tahun-tahun sebelumnya, pemerintah berfokus untuk memberdayakan desa-desa agar dapat mandiri dan berkembang. Pembangunan infrastruktur, pemberian pelatihan, dan program bantuan sosial menjadi beberapa cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Menarik untuk dicatat, dari total 190 kampung yang ada di Kabupaten Kutai Barat, hanya satu kampung yang berstatus desa mandiri pada tahun 2019. Namun, berkat kerja keras pemerintah dan partisipasi masyarakat, pada tahun 2024, status desa mandiri sudah mencapai 59 kampung. Ini adalah kemajuan yang luar biasa dan diharapkan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Dengan angka ini, diharapkan lebih banyak kampung akan berkembang menjadi desa mandiri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Sambil menunjukan data, Erik menjelaskan penggunaan Indeks Desa Mandiri (IDM) yang meliputi tiga dimensi utama, yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL). Dengan memahami ketiga dimensi ini, kita dapat menilai status serta kebutuhan masing-masing kampung secara lebih mendalam.

Berbicara mengenai status kampung di wilayah Kutai Barat, data menunjukkan pembagian desa berdasarkan kategori IDM. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 59 kampung yang berstatus desa mandiri, 86 kampung sebagai desa maju, dan 41 kampung yang tergolong desa berkembang. Selain itu, 4 kampung masih tercatat sebagai desa tertinggal, sedangkan tidak ada desa yang sangat tertinggal di daerah ini.

Fokus utama saat ini adalah pada empat kampung yang masih memiliki status desa tertinggal, yaitu Gerunggung, Lemper, Tanjung Soke, dan Deraya. Kampung-kampung ini menempati posisi terendah dalam IDM di Kalimantan Timur (Kaltim), dan menjadi perhatian pemerintah untuk mendukung pembangunan dan pengembangan. Upaya peningkatan status kampung tertinggal ini sangat penting, agar keempat kampung tersebut dapat berkembang dan bertransformasi menjadi desa mandiri di masa depan.

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk menilai perkembangan dan kemajuan kampung di Indonesia. IDM juga berfungsi sebagai indikator kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) dalam menjalankan visi dan misi pemerintah. Hasil dari pengukuran ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah, termasuk di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur.

Erik mengungkapkan bahwa pencapaian IDM merupakan pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, empat kampung di Kubar menunjukkan status IDM yang paling rendah di Kalimantan Timur. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk berupaya meningkatkan status tersebut, agar kampung-kampung ini dapat berkembang dan bersaing dengan daerah lain.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov kemungkinan di tahun 2025 ada anggaran untuk perbaikan jalan dari km 88 sampai Gerunggung. Status jalan saat ini sedang berproses di Balai BPJN agar jelas status jalannya sebelum mendapatkan bantuan pembangunan jalan,” pungkas Erik.

Ia meyakini dengan infrastruktur jalan yang lebih layak maka keempat kampung tersebut akan naik statusnya menjadi Desa Berkembang di tahun mendatang.

“Jika itu sudah terbuka aksesnya, statusnya pasti naik nanti. Karena pembangunan dan ketersediaan fasilitas umum menjadi lebih lancar,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kubar)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kampung Sumber Bangun Raih IDM Tertinggi, Masuk 10 Besar Tertinggi di Kaltim

Terkini

Topik Populer