![]() |
Kampung Sumber Bangun raih IDM tertinggi di Kabupaten Kutai Barat |
Sendawar, Beritakubar.com - Kampung Sumber
Bangun yang terletak di Kecamatan Sekolaq Darat telah berhasil mendapatkan
pengakuan sebagai salah satu desa mandiri di Kalimantan Timur. Menurut Indeks
Desa Membangun (IDM) yang dirilis oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Sumber Bangun menempati posisi
kesembilan pada tahun 2024 dengan nilai 0.9330. Hal ini menunjukkan komitmen
masyarakat dan pemerintah setempat dalam mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
Capaian ini mendapat apresiasi dari Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Kubar, Erik Victory.
Menurutnya, keberhasilan Sumber Bangun dalam meraih posisi ini adalah hasil
kerja keras semua pihak yang terlibat dan membuktikan bahwa kolaborasi antar
komunitas sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan. Penghargaan ini
juga menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dalam berbagai
bidang.
“Berdasarkan data IDM, Kampung Sumber Bangun masuk 10 besar
tertinggi di Kaltim kategori Desa Mandiri,” terang Erik saat ditemui
infokubar.id di kantornya, Jumat (4/10/2024).
Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun
2024, jumlah desa atau kampung yang naik status menjadi desa mandiri di
Kabupaten Kutai Barat mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, pada
tahun 2023 terdapat 47 kampung yang berhasil mendapatkan status desa mandiri.
Namun, pada tahun ini, angka tersebut meloncat menjadi 59 kampung. Hal ini
menunjukkan adanya kemajuan dalam pembangunan desa yang dilakukan oleh
pemerintah setempat.
Peningkatan jumlah desa mandiri ini tidak
terlepas dari upaya gencar pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten
Kutai Barat di era kepemimpinan duet Bupati FX Yapan dan Wakil Bupati Edyanto
Arkan. Sejak tahun-tahun sebelumnya, pemerintah berfokus untuk memberdayakan
desa-desa agar dapat mandiri dan berkembang. Pembangunan infrastruktur,
pemberian pelatihan, dan program bantuan sosial menjadi beberapa cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
Menarik untuk dicatat, dari total 190 kampung
yang ada di Kabupaten Kutai Barat, hanya satu kampung yang berstatus desa
mandiri pada tahun 2019. Namun, berkat kerja keras pemerintah dan partisipasi
masyarakat, pada tahun 2024, status desa mandiri sudah mencapai 59 kampung. Ini
adalah kemajuan yang luar biasa dan diharapkan akan terus berlanjut di
tahun-tahun mendatang. Dengan angka ini, diharapkan lebih banyak kampung akan
berkembang menjadi desa mandiri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat.
Sambil menunjukan data, Erik menjelaskan
penggunaan Indeks Desa Mandiri (IDM) yang meliputi tiga dimensi utama, yaitu
Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks
Ketahanan Lingkungan (IKL). Dengan memahami ketiga dimensi ini, kita dapat
menilai status serta kebutuhan masing-masing kampung secara lebih mendalam.
Berbicara mengenai status kampung di wilayah
Kutai Barat, data menunjukkan pembagian desa berdasarkan kategori IDM. Dari
hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat 59 kampung yang berstatus desa
mandiri, 86 kampung sebagai desa maju, dan 41 kampung yang tergolong desa
berkembang. Selain itu, 4 kampung masih tercatat sebagai desa tertinggal,
sedangkan tidak ada desa yang sangat tertinggal di daerah ini.
Fokus utama saat ini adalah pada empat kampung
yang masih memiliki status desa tertinggal, yaitu Gerunggung, Lemper, Tanjung
Soke, dan Deraya. Kampung-kampung ini menempati posisi terendah dalam IDM di
Kalimantan Timur (Kaltim), dan menjadi perhatian pemerintah untuk mendukung
pembangunan dan pengembangan. Upaya peningkatan status kampung tertinggal ini
sangat penting, agar keempat kampung tersebut dapat berkembang dan
bertransformasi menjadi desa mandiri di masa depan.
Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan salah
satu alat ukur yang digunakan untuk menilai perkembangan dan kemajuan kampung
di Indonesia. IDM juga berfungsi sebagai indikator kinerja organisasi perangkat
daerah (OPD) dalam menjalankan visi dan misi pemerintah. Hasil dari pengukuran
ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah daerah, termasuk di Kabupaten
Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur.
Erik mengungkapkan bahwa pencapaian IDM
merupakan pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah. Dalam beberapa tahun
terakhir, empat kampung di Kubar menunjukkan status IDM yang paling rendah di
Kalimantan Timur. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk berupaya
meningkatkan status tersebut, agar kampung-kampung ini dapat berkembang dan
bersaing dengan daerah lain.
“Kami
sudah berkoordinasi dengan Pemprov kemungkinan di tahun 2025 ada anggaran untuk
perbaikan jalan dari km 88 sampai Gerunggung. Status jalan saat ini sedang
berproses di Balai BPJN agar jelas status jalannya sebelum mendapatkan bantuan
pembangunan jalan,” pungkas Erik.
Ia meyakini dengan
infrastruktur jalan yang lebih layak maka keempat kampung tersebut akan naik
statusnya menjadi Desa Berkembang di tahun mendatang.
“Jika itu sudah terbuka aksesnya, statusnya pasti naik nanti. Karena pembangunan dan ketersediaan fasilitas umum menjadi lebih lancar,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo Kubar)